PENGAPLIKASIAN OP-AMP – STERILISASI COVID-19 OTOMATIS
1.
Tujuan
[kembali]
a. Mengetahui
rangkaian pengaplikasian op-amp
b. Mengetahui
cara membuat rangkaian sterilisasi COVID-19 pada pintu mall
2.
Alat dan bahan
[kembali]
*Alat
a.
Sensor PIR
Sensor
PIR adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi mendeteksi adanya radiasi
dari berbagai objek.
Gambar.1.Sensor PIR
Karakteristik
dari Sensor PIR yaitu :
1. Bekerja dengan membaca radiasi optik yang
dipancarkan suatu benda dan mengubahnya dalam besaran listrik.
2. Jangkauan jarak sensor PIR 30 cm-10 m
3. Sensor PIR hanya bekerja pada beda yang dapat
memiliki gelombang infrared antara 8-14
mikrometer.
b.
Sensor infrared.
Sensor
Infrared adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi mendeteksi adanya
objek dengan pancaran infra merah.
Gambar.2.Sensor IR.
c. Sensor
jarak GP2D12
Sensor
jarak GP2D12 adalah komponen elektronika yang menggunakan infrared untuk mendeteksi jarak antara 10 cm
sampai 80 cm.
Gambar.3.Sensor jarak
d.
Relay.
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar
atau switch elektrik yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian
utama yaitu Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak
Saklar/Switch).
Gambar.4.relay
e.
Motor.
Motor adalah alat yang akan menggerakan pompa
Gambar.5.motor
*bahan
a. transistor bipolar.
Transistor bipolar adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi sebagai
penyearah arus listrik dan sebagai penguat.
Gambar.6.transistor bipolar.
b. op-amp.
Op-amp adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat
arus listrik.
Gambar.7.op-amp
c. resistor.
Resistor adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai penahan tegangan dan
arus.
Gambar.8.resistor
3.
Dasar teori
[kembali]
a. Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra
Red merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran
sinar infra merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat
pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan
hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor PIR dapat
mendeteksi radiasi dari berbagai objek dan karena semua objek memancarkan
energi radiasi, sebagai contoh ketika terdeteksi sebuah gerakan dari sumber
infra merah dengan suhu tertentu yaitu manusia mencoba melewati sumber infra
merah yang lain misal dinding, maka sensor akan membandingkan pancaran infra
merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan
terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
Gambar.9.bentuk
sensor PIR
Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap
energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki
setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia yang
memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas
yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang
kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR.
Gambar.10.grafik
sensor PIR
b. Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi
benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri
dari led infrared sebagai pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya
terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk
menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
Gambar.11.cara
kerja dan grafik respon sensor infrared
c.
Sensor
jarak GP2D12 GPD2D12 merupakan
salah satu sensor jarak dengan keluaran tegangan analog. Jarak yang bisa
dideteksi GPD2D12 mulai dari 8cm sampai 80cm, sedangkan tegangan yang
dikeluarkan adalah mulai dari 2,6 Vdc dan terus turun sampai sekitar 0,5 Vdc,
sehingga jarak berbanding terbalik dengan tegangan, jadi tegangan akan
semakin tinggi pada saat jarak semakin dekat.
Gambar.12.grafik sensor jarak GP2D12
d. Relay adalah komponen elektronika berupa saklar atau switch
elektrik yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu
Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch).
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
a. Electromagnet (Coil)
b. Armature
c. Switch Contact Point
(Saklar)
d. Spring
Berikut ini merupakan
gambar dari bagian-bagian Relay
Gambar.13.bagian-bagian relay
Kontak Poin (Contact
Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
a.
Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum
diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar
diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang
berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan
arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik
Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga
menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO).
Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau
tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan
kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk
menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus
listrik yang relatif kecil.
e. Op-amp adalah suatu komponen
elektronika yang merupakan rangkaian terintegrasi (IC) yang mampu atau dapat
melakukan pekerjaan sebagai operator matematika seperti penjumlahan
,pengurangan,perkalian, differensial ,integral, pembanding.
Adapun
karakteristik op-amp yaitu
Gambar.14.karakteristik
op-amp
4.
Prinsip kerja
[kembali]
pada pengaplikasian ini menggunakan 3 sensor antara lain: sensor PIR,sensor
IR,dan sensor jarak GP2D12. Pada saat seseorang melalui pintu dan melalui
sensor PIR ,maka sensor PIR akan aktif dan memberikan tegangan kepada op-amp
dengan mode non-inverting . lalu op-amp akan memperbesar tegangan dan diberikan
kepada transistor bipolar agar mengarahkan tegangan menuju relay, kemudia relay
akan menyambungkan rangkaian dan tegangan akan masuk pada motor pompa yang akan
menyemprot disinfektan. Kemudian pada saat seseorang menggunakan wastafel ,
jika sesuatu melewati sensor infrared , maka akan membuat sensor IR aktif dan
memberikan tegangan tegangan kepada op-amp dengan mode non-inverting . lalu
op-amp akan memperbesar tegangan dan diberikan kepada transistor bipolar agar
mengarahkan tegangan menuju relay, kemudia relay akan menyambungkan rangkaian
dan tegangan akan masuk pada motor pompa yang akan menghidupkan keran otomatis,
dan pada saat sesuatu melewati sensor GP2D12 akan membuat sensor GP2D12 aktif
dan dan memberikan tegangan kepada op-amp dengan mode non-inverting . lalu
op-amp akan memperbesar tegangan dan diberikan kepada transistor bipolar agar
mengarahkan tegangan menuju relay, kemudia relay akan menyambungkan rangkaian
dan tegangan akan masuk pada motor pompa yang akan menghidupkan hand dryer agar
tangan tidak lembab.
5.
Gambar rangkaian
[kembali]
6.
Video simulasi
[kembali]
7.
File download
[kembali]
-->file html<<klik disini>>
-->file rangkaian<<klik disini>>
-->file video simulasi<<klik disini>>
[menuju awal]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar