ALAT FILTER MINYAK JELANTAH OTOMATIS
1.
Tujuan
[kembali]
·
Dapat membuat alat untuk filter minyak jelantah agar bisa
menghemat biaya pembelian minyak goreng.
·
Mengetahui prinsip kerja dari sensor dan komponen yang digunakan
pada rangkaian.
2. Alat dan bahan [kembali]
a) Alat :
i) Sensor MQ7
Sensor MQ7 merupakan sensor gas karbon monoksida yang berfungsi
untuk mengetahui konsentrasi gas karbon monoksida (CO), sensor MQ7 memiliki
sensitivitas tinggi dan respon cepat terhadap gas karbon monoksida dan keluaran
dari sensor MQ7 berupa sinyal analog dan membutuhkan tegangan DC sebesar 5Volt.
Rangkaian Sensor Gas MQ7
Gambar : Rangkaian Sensor MQ7
Pada gambar di atas
adalah rangkaian pada sensor gas MQ7. Rangkaian ini bisa disebut juga sebagai
rangkaian pengkondisian sinyal. Rangkaian ini dibutuhkan agar sinyal yang masuk
ke Analog to Digital Convertion (ADC) Arduino Uno dapat dibaca, maka sinyal
tegangan harus dikondisikan sesuai spesifikasi ADC Arduino yaitu 5 volt.
Rangkaian pengukuran standar komponen sensitif sensor MQ-7 yang terdiri dari 2
bagian yaitu rangkaian pemanas yang memiliki fungsi kontrol waktu (tegangan
tinggi dan tegangan rendah yang bekerja secara sirkular) dan rangkaian sinyal
output yang berfungsi untuk merespon perubahan resistansi permukaan sensor.
Dari gambar 2.2 Rangkaian Sensor MQ7 dapat di temukan rumus untuk mencari nilai
resistansi dari sensor yaitu
dimana Rs merupakan nilai
resistansi sensor, Vcc merupakan nilai tegangan yang diberikan sebesar 5 volt,
VRl merupakan nilai keluaran tegangan dari sensor dan RL merupakan nilai
resistansi dalam sensor yang diberikan sebesar 10 kΩ.
Karakterisasi Sensor MQ7
Dari grafik diatas dapat dilihat
bahwa rasio resistansi sensor MQ7 ( Rs Ro ) akan bernilai 1 pada saat
konsentrasi gas CO = 100 ppm. Artinya pada saat konsentrasi gas CO = 100 ppm
maka nilai Rs = Ro hal ini dibuktikan dengan persamaan berikut.
Prinsip kerja
Pada dasarnya prinsip
kerja dari sensor MQ7 adalah mendeteksi keberadaan gas-gas yang dianggap
mewakilin asap kendaraan yang mengandung gas karbon monksida. Sensor MQ7
mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap gas karbon monoksida.
Ketika sensor mendeteksi gas tersbut maka resistansi elektrik sensor akan
menurun. Didalam sensor memiliki suatu penyerap keramik yang berfungsi untuk
melindungi dari debu atau gas yang tidak diketaui. Heater pada sensor ini
berfungsi sebagai pemicu sensor untuk dapat mendeteksi target gas yang
diharapkan setelah diberikan tegangan 5 Volt.
ii)
Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik adalah
sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara dan digunakan
untuk mendeteksi keberadaan suatu objek tertentu di depannya, frekuensi
kerjanya pada daerah gelombang suara dari 40 KHz hingga 400KHz.
Ultrasonik modul umumnya
berbentuk papan elektronik ukuran kecil dengan rangkaian elektronik dan 2 buah
transducer. Dari 2 buah transducer ini, salah satu berfungsi sebagai
transmitter dan satu lagi menjadi receiver sekaligus. Tersedia pin VCC, TRIG,
ECHO dan GND. Prinsip kerja sensor ultrasonik ini dapat dilihat pada gambar
berikut :
Prinsip kerja sensor
ultrasonik yaitu pantulan gelombang suara digunakan untuk mendefinisikan atau
jarak suatu objek dengan frekuensi tertentu. Sensor ultrasonik adalah sensor
yang bekerja berdasarkan prinsip kerja pantulan gelombang suara, dimana sensor
menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkap kembali dengan perbedaan
waktu sebagai dasar pengindra. Perbedaan waktu antara gelombang suara yang
dipancarkan dan diterima kembali adalah berbanding lurus dengan jarak atau
tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindranya adalah zat
padat, zat cair dan butiran. Sensor ultrasonik dapat dengan mudah dihubungkan
dengan mikrokontroler melalui satu pin I/O.
iii)
Arduino UNO
Arduino adalah kit
elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya
terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari
perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino
Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa
menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer
ataupun perangkat lain.
(1)
Bagian-bagian Arduino Uno
(a)
POWER USB
Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat
koneksi USB.
(b)
POWER JACK
Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC
5 - 12 V.
(c)
Crystal Oscillator
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.
Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
(d)
Reset
Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.
(e)
Digital Pins I / O
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk
memberikan nilai logika ( 0atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah
pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan
PWM.
(f)
Analog Pins
Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan
untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan
mengubahnya menjadi nilai digital.
(g)
LED Power Indicator
Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan
supply listrik dengan baik
(2)
BAGIAN-BAGIAN PENDUKUNG
(a)
RAM
RAM (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan sementara pada
komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan
letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu
SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory).
(b)
ROM
ROM (Read-only Memory) adalah perangkat keras pada computer yang
dapat menyimpan data secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber
listrik. ROM terdiri dariMask ROM, PROM, EPROM, EEPROM.
iv)
Sensor LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen
resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas
cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor
cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat
bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka
akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit
cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi
semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
Grafik
respon
v)
LCD
LCD 16×2 adalah salah satu penampil yang sangat populer digunakan
sebagai interface antara mikrokontroler dengan user nya. Dengan penampil LCD
16×2 ini user dapat melihat/memantau keadaan sensor ataupun keadaan jalanya
program. Penampil LCD 16×2 ini bisa di hubungkan dengan mikrokontroler apa
saja.
(1) Kaki 1 dan 16 terhubung dengan Ground (GND)
(2) Kaki 2 dan 15 terhubung dengan VCC (+5V)
(3) Kaki 3 dari LCD 16×2 adalah pin yang digunakan untuk mengatur
kontras kecerahan LCD. Jadi kita bisa memasangkan sebuah trimpot 103 untuk
mengatur kecerahanya. Pemasanganya seperti terlihat pada rangkaian tersebut.
Karena LCD akan berubah kecerahanya jika tegangan pada pin 3 ini di turunkan
atau dinaikan.
(4) Pin 4 (RS) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
(5) Pin 5 (RW) dihubungkan dengan GND
(6) Pin 6 (E) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
(7) Sedangkan pin 11 hingga 14 dihubungkan dengan pin mikrokontroler
sebagai jalur datanya.
vi)
Mini Motor Pump (Motor
DC)
Pada motor DC, kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konverter energi baik energi listrik menjadi energi mekanik (motor)
maupun sebaliknya dari energi mekanik menjadi energi listrik (generator)
berlangsung melalui medium medan magnet. Energi yang akan diubah dari suatu
sistem ke sistem yang lain, sementara akan tersimpan pad medium medan magnet
untuk kemudian dilepaskan menjadi energi system lainya. Dengan demikian, medan
magnet disini selain berfungsi sebagi tempat penyimpanan energi juga sekaligus
proses perubahan energi, dimana proses perubahan energi pada motor arus searah
dapat digambarkan pada gambar
Dalam aplikasinya seringkali sebuah motor digunakan untuk arah yang
searah dengan jarum jam maupun sebaliknya. Untuk mengubah putaran dari sebuah
motor dapat dilakukan dengan mengubah arah arus yang mengalir melalui motor
tersebut.
vii)
Motor servo
Motor servo adalah
sebuah motor dengan sistem
closed feedback di
mana posisi dari
motor akan diinformasikan kembali
ke rangkaian kontrol yang
ada di dalam
motor servo. Motor
ini terdiri dari sebuah motor,
serangkaian gear, potensiometer dan
rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan
batas sudut dari
putaran servo. Sedangkan sudut
dari sumbu motor
servo diatur berdasarkan lebar
pulsa yang dikirim
melalui kaki sinyal dari
kabel motor. Tampak
pada gambar dengan
pulsa 1.5 mS
pada periode selebar
2 mS maka sudut
dari sumbu motor
akan berada pada posisi tengah. Semakin lebar pulsa OFF
maka akan semakin besar gerakan
sumbu ke arah
jarum jam dan semakin
kecil pulsa OFF
maka akan semakin besar
gerakan sumbu ke
arah yang berlawanan dengan jarum jam.
Motor servo adalah
motor yang berputar lambat, dimana
biasanya ditunjukkan oleh
rate putarannya yang lambat, namun demikian memiliki torsi yang kuat
karena internal gearnya. Lebih
dalam dapat digambarkan
bahwa sebuah motor servo
memiliki :
(a) 3 jalur kabel : power, ground, dan control
(b) Sinyal control mengendalikan posisi
(c) Operasional dari servo
motor dikendalikan oleh sebuah
pulsa selebar ±
20 ms, dimana lebar pulsa
antara 0.5 ms
dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut
maksimum.
(d) Konstruksi didalamnya meliputi internalgear, potensiometer, dan
feedback control.
viii)
Capasitor 100uF
Kapasitor
(Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf
"C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan
kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas
permukaan kepingan tersebut. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat
metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang
umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua
ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan
negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat
mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa
menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang
non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada
ujung-ujung kakinya.
ix)
Resistor 1k
Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk
menghambataliran arus listrik. Resistor dibuat dengan ukuran badan yang
mencerminkankemampuan terhadap daya lesap yang diterimanya jika dialiri listrik
yang disebutdengan kemampuan daya listrik. Daya ini akan menaikkan suhu
resistor, dan jikamelebihi kemampuan daya yang ditentukan, dapat menyebabkan
kerusakan yang permanen.
Resistor banyak dipakai pada komponen dasar elektronika yang
digunakan untukmembatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian,
resistor bersifatresistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor
menghasilkan teganganyang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya, satuan
resistansi dari suaturesistor disebut ohm atau dilambangkan dengan Ω (omega).
Kemampuan resistordalam menghambat arus listrik sangatlah beragam disesuaikan
dengan nilairesistansi resistor tersebut
x)
Potensiometer
Potensiometer adalah salah satu jenis resistor tiga terminal yang
berfungsi untuk mengatur tegangan, arus dan resistensi listrik dalam sebuah
rangkaian.
Rangkaian potensiometer umumnya dibuat dengan menggunakan tiga
komponen dasar, yakni elemen resistif, penyapu (wiper), dan terminal.
Elemen resistif sendiri bentuknya dibuat menjadi jalur melingkar.
Terbuat juga dari bahan yang sifatnya resistif, biasanya grafit, plastik
partikel karbon, kawat resistansi.
Pada ujung elemen resistif terhubung dengan kaki potensiometer yang
nantinya disambungkan pada rangkaian.
Kemudian terdapat satu
terminal di tengah yang merupakan penyapu (wiper). Fungsinya yakni untuk
mengatur besar-kecilnya nilai
resistansi.
Cara kerja potensiometer adalah dengan mengendalikan besar hambatan
atau resistansi pada sebuah rangkaian elektronika. Semakin besar hambatan yang
diterima, maka besar tegangan yang dikeluarkan semakin kecil. Begitu pun
sebaliknya.
Wiper bertugas dalam mengendalikan besar hambatan tersebut. Posisi
wiper yang berubah-ubah akan menentukan besar luaran yang dihasilkan. Maka,
cara menggunakan potensiometer yaitu dengan menggeser wiper agar hasilnya
sesuai dengan yang diinginkan.
xi)
Jumper
Kabel jumper adalah
kabel elektrik yang memiliki pin konektor di setiap ujungnya dan memungkinkan
untuk menghubungkan dua komponen yang melibatkan Arduino tanpa memerlukan
solder.
Biasanya kabel jamper digunakan
pada breadboard atau alat prototyping lainnya
agar lebih mudah untuk mengutak-atik rangkaian.
Konektor yang ada pada
ujung kabel terdiri atas dua jenis yaitu konektor jantan (male connector)
dan konektor betina (female connector).
xii)
Breadboard
Breadboard
terdiri dari lubang yang digunakan untuk menempatkan terminal komponen dan
kemudian lubang ini dihubungkan satu sama lain menggunakan berbagai
kabel/kawat.
Dua
baris pertama (atas) dan dua baris terakhir (bawah) papan breadboard digunakan
untuk positif (satu baris pertama dan terakhir dua) dan untuk negatif (baris
lain dari dua pertama dan terakhir).
Pada gambar breadboar di
atas, dua baris pertama (atas) dan terakhir (bawah) papan breadboard terdiri
dari 5 lubang di setiap kolom (total 10 kolom) saling terhubung secara
horizontal satu sama lain secara internal.
Jika terminal sumber
daya terhubung dalam satu lubang satu kolom di baris atas atau bawah (salah
satu dari dua baris), maka daya listrik yang sama dapat diambil dari lima
lubang berturut-turut di kolom yang sama.
xiii)
Baterai Lithium ion 3V
Baterai lithium adalah
salah satu teknologi baterai yang cukup sukses selama 20 tahun belakangan ini. Lithium
adalah jenis metal reaktif yang dapat menghasilkan panas berlebihan jika
bereaksi dengan air atau uap air. Oleh karena itu, dalam membuat baterai
lithium pasti dilakukan dalam ruangan kering (dry room) dimana kelembapannya
dijaga tidak kurang dari 5%. Sejak diproduksi tahun 1991, lithium-ion baterai
tidak mengalami perubahan signifikan pada sifat kerja baterai. Ada 3 elemen
yang berperan dalam proses discharge dan recharge yaitu:
(1)
Elektroda positif yang
mengandung LiCoO2
(2)
Elektroda negatif yang terbuat
dari karbon grafit ( C6), dan
(3)
Separator yang terbuat dari
lapisan tipis plastik yang dapat dilalui oleh ion-ion.
Pada proses discharge
atau saat memakai baterai, Li+ ion bergerak dari negatif ke positif melalui
separator, sehingga elektron bergerak dengan arah yang sama. Aliran elektron
ini yang menghasilkan energi listrik.
Tabel jumlah dan biaya
komponen- komponen yang digunakan :
Komponen |
banyak
komponen |
harga per
satuan |
total |
Sensor MQ-7 |
1 |
Rp 23.000 |
Rp 23.000 |
Sensor
Ultrasonik |
1 |
Rp 18.500 |
Rp 18.500 |
Sensor LDR |
1 |
Rp 450 |
Rp 450 |
Arduino UNO |
2 |
Rp 133.500 |
Rp 267.000 |
LCD 16 x 2 |
1 |
Rp 18.100 |
Rp 18.100 |
Mini motor
pump |
1 |
Rp 10.000 |
Rp 10.000 |
Motor servo |
1 |
Rp 15.000 |
Rp 15.000 |
Kapasitor
100uF |
1 |
Rp 150 |
Rp 150 |
Resistor 1k
ohm |
1 |
Rp 99 |
Rp 99 |
Potensiometer |
2 |
Rp 1500 |
Rp 3000 |
Jumper |
50 |
Rp 300 |
Rp 15.000 |
Breadboard |
2 |
Rp 9900 |
Rp 19.800 |
Baterai
Lithium ion 3V |
3 |
Rp 1700 |
Rp 5100 |
Jumlah |
67 |
Rp 232.199 |
Rp 395.199 |
b) Bahan :
i) Arang Aktif
Arang aktif dapat digunakan
sebagai adsorben (daya serap). Arang aktif dipakai dalam proses pemurnian
udara, gas, larutan atau cairan (Kusnaedi, 2010). Arang aktif dapat
mengadsorpsi bau, rasa, warna, dan beberapa zat organik. Kualitas dari arang aktif
sangat dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan, cara pembuatan, arang aktif yang
digunakan dan cara pengaktifannya.
ii)
Zeolit
Zeolit merupakan mineral alam
yang banyak terdapat di Indonesia, berbentuk kristal aluminium silikat.
Struktur kristalnya menyebabkan zeolit berpori-pori dan adanya logam transisi
yang menyisip dalam matriks molekulnya dapat membentuk pori makro. Karena pori-
pori tersebut zeolit dapat bersifat sebagai adsorben (penyerap). Perlakuan
dengan asam dan panas dapat mengaktifkan zeolit, yaitu meningkatkan kapasitas
adsorpsinya (Setiadji, 1996).
iii)
Bentonit
Secara fisik bentonit yang digunakan
mempunyai ciri berwarna merah kecoklatan dan berbentuk bubuk/powder padat. Pada
keadaan normal normal ruang-ruang kosong kristal bentonit terisi penuh oleh
molekul air akibat proses hidrasi udara sekitar. Apabila molekul air tersebut
terurai kemudian air meninggalkan rongga, maka memberikan efek luas permukaan
yang spesifik dari bentonit sehingga memiliki sifat mampu menyerap terutama
terhadap molekul yang berukuran lebih kecil dari rongga. Karena hal tersebut, bentonit
dikatakan mempunyai daya saring molekular. Penggunaan bentonit untuk keperluan
suatu industri terutama berdasarkan sifat fisiknya. Di antaranya sifat fisik
yang memegang peranan penting adalah kapasitas pertukaran ion atau kation, daya
serap, luas permukaan, reologi, sifat mengikat dan melapis, serta plastisitas.
3.
3. Dasar teori
[kembali]
a)
LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah
satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan
intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai
sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat
bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka
akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit
cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin
besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
Beberapa karakteristik yang terdapat pada sensor
LDR antara lain adalah :
·
Tegangan
maksimum (DC) : 150 V
·
Konsumsi
Arus Maksimum : 100 mW
·
Tingkatan
Resistansi / Tahanan : 10 Ohm hingga 100k Ohm
·
Puncak
Spektral : 540 nm (ukuran gelombang cahaya)
·
Waktu
Respon Sensor : 20ms – 30 ms
·
Suhu
Operasi : -30o Celcius – 70o Celcius
Fungsi Sensor LDR
LDR berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam
berbagai macam rangkaian elektronika seperti saklar otomatis berdasarkan cahaya
yang jika sensor terkena cahaya maka arus listrik akan mengalir(ON) dan
sebaliknya jika sensor dalam kondisi minim cahaya(gelap) maka aliran listrik
akan terhambat(OFF). LDR juga sering digunakan sebagai sensor lampu penerang
jalan otomatis, lampu kamar tidur, alarm, rangkaian anti maling otomatis
menggunakan laser, sutter kamera otomatis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Cara Kerja Sensor LDR
Prinsip kerja LDR sangat
sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang
pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan
aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka
nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang
mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.
Grafik Kerja LDR
b) Sensor Ultrasonik
Pada sensor
ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut
dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan
menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah
osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan
gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang
menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang
tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian
sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang
pantul diterim
Secara
detail, cara kerja sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:
o Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik
dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut
berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi
yang umum digunakan adalah 40kHz.
o Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai
gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda,
maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut.
o Setelah gelombang pantulan sampai di alat
penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda
tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan rumus :
S
= 340.t/2
dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik
dengan benda (bidang pantul), dan t adalah selisih antara waktu pemancaran
gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.
c)
Sensor MQ-7
Sensor MQ-7 merupakan
sensor gas yang digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi gas karbon monoksida
(CO) dalam kehidupan sehari-hari, industri, atau mobil. Fitur dari sensor gas
MQ-7 ini adalah mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap karbon monoksida
(CO), stabil, dan berumur panjang.
Sensor ini menggunakan
catu daya heater : 5V AC/DC dan menggunakan catu daya rangkaian : 5 VDC, jarak
pengukuran : 20 - 2000 ppm untuk ampuh mengukur gas karbon monoksida.
Prinsip Kerja Sensor MQ-7
Rangkaian dasar MQ7
Hambatan permukaan
sensor Rs diperoleh melalui dipengaruhi sinyal output tegangan dari resistansi
beban RL yang seri. Hubungan antara itu dijelaskan pada persamaan dibawah:
Rs\RL = (Vc-VRL) / VRL .
Sinyal ketika sensor digeser dari udara bersih untuk karbon monoksida
(CO), pengukuran sinyal dilakukan dalam waktu satu atau dua periode pemanasan
lengkap (2,5 menit dari tegangan tinggi ke tegangan rendah). Lapisan sensitif
dari MQ-7 komponen gas sensitif terbuat dari SnO2 dengan stabilitas. Jadi, MQ-7
memiliki stabilitas jangka panjang yang sangat baik. Masa servis bisa mencapai
5 tahun di bawah kondisi penggunaan. Penyesuaian sensitivitas nilai resistansi
MQ7 adalah perbedaan untuk berbagai jenis dan berbagai gas konsentrasi. Ketika
secara akurat mengukur, titik alarm yang tepat untuk detektor gas harus
ditentukan setelah mempertimbangkan pengaruh suhu dan kelembaban.
d)
Arduino Uno
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328
(datasheet). Arduino uno memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin
input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz
osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk
mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board
Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC
yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.
Setiap 14 pin digital pada arduino uno dapat
digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalwrite(),
dan digitalRead(). Fungsi fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 volt, Setiap
pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai
sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm.
Input dan Output
Setiap 14 pin digital pada ArduinoUno dapat
digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(),
digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt.
Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki internal
pull-up resistor 20-50 Kohms.
Catu Daya
ArduinoUno dapat beroperasi melalui koneksi USB atau
power supply. Dalam penggunaan power supply dapat menggunakan adaptor DC atau
baterai. Adaptor dapat dihubungkan dengan jack adaptor pada koneksi port input
supply.
Memory
Arduino memiliki 32 KB flash memory4 untuk menyimpan
kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader.Arduino memiliki 2 KB untuk
SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.
Perangkat Lunak (Arduino Software)
Lingkungan open-source Arduino atau Arduino IDE5
memudahkan untuk menulis kode dengan meng-upload ke I/O board. Ini berjalan
pada Windows, Mac OS X, dan Linux. Berdasarkan pengolahan, avr-gcc, dan
perangkat lunak open-source lainnya.
Pemograman
Arduino Uno dapat
diprogram dengan perangkat lunak Arduino. Pilih ArduinoUno dari Tool lalu
sesuaikan denganMicrocontroller yang digunakan.
Resetter
Tombol reset Arduino Uno dirancang dengan cara yang
memungkinkan untuk mengatur ulang oleh perangkat lunak yang berjalan pada
computer yang terhubung.
Arduino IDE
IDE (Ingrated Development Environment) yang
diperuntukan untuk membuat perintah atau source code, melakukan pengecekan
kesalahan,kompilasi,upload program, dan menguji hasil kerja arduino melalui
serial monitor
e)
LCD 16x2
LCD (Liquid Crystal
Display) merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menampilkan suatu
data dapat berupa karakter, huruf, symbol maupun grafik. Karena ukurannya yang
kecil maka LCD banyak dipasangkan dengan Mikrokontroller. LCD tersedia dalam
bentuk modul yang mempunyai pin data, control catu daya, dan pengatur kontras.
Keterangan PIN LCD 16x2
i)
GND : catu daya 0Vdc
ii)
VCC : catu daya positif
iii)
Constrate : untuk kontras tulisan pada LCD
iv)
RS atau Register Select :
(1)
High : untuk mengirim data
(2)
Low : untuk mengirim instruksi
v)
R/W atau Read/Write
(1)
High : mengirim data
(2)
Low : mengirim instruksi
(3)
Disambungkan dengan LOW untuk pengiriman data ke layar
vi)
E (enable) : untuk mengontrol ke LCD ketika bernilai LOW, LCD tidak dapat
diakses
vii) D0 – D7 = Data Bus 0 –
7
viii)
Backlight + : disambungkan ke VCC untuk menyalakan lampu latar.
ix)
Backlight – : disambungkan ke GND untuk menyalakan lampu latar
f)
L293D Motor Driver
Gambar IC L293D
IC L293D adlah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat
dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC yang
dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber
tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang digunakan
adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor
DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap
drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah
motor DC. Konstruksi pin driver motor DC IC l293D adalah sebagai berikut.
Fungsi PIN
(1)
Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima
perintah untuk menggerakan motor DC.
(2)
Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor DC
(3)
Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver
yang dihubungkan ke motor DC
(4)
Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver motor DC,
dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol dirver dan
VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor DC yang dikendalikan.
(5)
Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND
ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.
g)
Resistor
Resistor adalah komponen elektronika
yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor
disebut Ohm dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Simbol Resistor :
Cara Menentukan Nilai
Resistor :
·
Dengan
Kode Warna :
·
Resistor dengan 4 cincin kode warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit
angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode
warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
·
Resistor
dengan 5 cincin kode warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan
digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian
cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
·
Resistor
dengan 6 cincin warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya
sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai
resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur
maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.
·
Dengan
Kode Huruf Resistor
Kode
Huruf Untuk Nilai Resistansi :
o
R,
berarti x1 (Ohm)
o
K,
berarti x1000 (KOhm)
o
M,
berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
o F, untuk toleransi 1%
o G, untuk toleransi 2%J, untuk toleransi 5%
o K, untuk toleransi 10%
o M, untuk toleransi 20%
Rumus Menentukan Nilai Resitor :
o Resistor Seri R(total) = R1+R2+ R(selanjut
nya).
o Resistor Paralel R(total) = 1/R(total) =
1/R1 + 1/R2 + 1/R(seterusnya).
h)
Transistor
Transistor merupakan
alat semikonduktor yang dapat digunakan sebagai penguat sinyal, pemutus atau
penyambung sinyal, stabilisasi tegangan, dan fungsi lainnya. Transistor
memiliki 3 kaki elektroda, yaitu basis, kolektor, dan emitor.
Pada rangkaian kali ini digunakan transistor 2SC1162 bertipe NPN.
Transistor ini diperumpamakan sebagai saklar, yaitu ketika kaki basis
diberi arus, maka arus pada kolektor akan mengalir ke emiter yang disebut
dengan kondisi ON. Sedangkan ketika kaki basis tidak diberi arus, maka
tidak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor yang disebut dengan
kondisi OFF. Namun, jika arus yang diberikan pada kaki basis melebihi
arus pada kaki kolektor atau arus pada kaki kolektor adalah nol
(karena tegangan kaki kolektor sekitar 0,2 - 0,3 V), maka transistor akan
mengalami cutoff (saklar tertutup).
Transistor adalah sebuah komponen di
dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan
memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis,
kolektor, dan emitor.
·
Emitor
(E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
·
Kolektor
(C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam
transistor.
·
Basis (B)
berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor
melalui kolektor.
i) Motor Pump DC (Motor DC)
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu
perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan
(motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti
namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah
atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini
biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang
menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik
DC.
Prinsip Kerja Motor DC
Terdapat dua bagian
utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah
bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka
dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor
ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi
menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka
magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), Armature
Winding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator) dan Brushes (kuas/sikat
arang).
Pada prinsipnya motor
listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus
listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan
bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat
selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara
kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan
bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang
menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.
Untuk menggerakannya lagi,
tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada
kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi
kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat
perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan
kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub
utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga
kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan
magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus
yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena
adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada
kumparan diputuskan.
j) Potensiometer
Pada
dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah :
·
Penyapu
atau disebut juga dengan Wiper
·
Element
Resistif
·
Terminal
Jenis-jenis
Potensiometer :
i)
Potensiometer
Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan
cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas sesuai
dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya.
ii)
Potensiometer
Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara
memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar. Biasanya menggunakan
Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary
sering disebut juga dengan Thumbwheel Potentiometer.
iii)
Potensiometer
Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan harus menggunakan alat
khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini
biasanya dipasangkan di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya.
Fungsi-fungsi
Potensiometer :
i)
Sebagai
pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape
Mobil, DVD Player.
ii)
Sebagai
Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
iii)
Sebagai
Pembagi Tegangan
iv)
Aplikasi
Switch TRIAC
v)
Digunakan
sebagai Joystick pada Tranduser
vi)
Sebagai
Pengendali Level Sinyal
k) Kapasitor (Kondensator)
Pengertian
kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan
muatan listrik atau energi listrik.
Kapasitor memiliki berbagai macam ukuran dan bentuk
tergantung dari kapasitas, tegangan kerja dan faktor lainnya yang berpengaruh.
Kapasitor sering disebut juga dengan kondensator. Fungsi kapasitor untuk
menyimpan muatan listrik disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Kapasitor
memiliki simbol C (Capasitor) sedangkan fungsi kapasitor dalam menyimpan muatan
listrik disimbolkan oleh F (Farad). Disimbolkan dengan Farad karena yang
menemukan kapasitor adalah Michael Faraday (1791 – 1867).
Bentuk kapasitor adalah dua buah lempengan logam yang
saling sejajar dan diantara dua lempengan tersebut terdapat bahan isolator yang
disebut dengan dielektrik. Dielektrik ini adalah bahan yang bisa mempengaruhi
nilai kapasistansi kapasitor. Bahan dielektrik pun bermacam-macam, bisa terbuat
dari mika, film, kertas, udara, gelas, vakum, keramik, dan sebagainya. Dengan
adanya dielektrik ini, kapasitor dapat dibedakan antara kapasitor yang satu
dengan yang lainnya.
Fungsi
kapasitor antara lain :
i) Sebagai filter atau penyaring, biasanya
digunakan pada sistem radio, TV, amplifier dan lain-lain. Filter pada radio
digunakan untuk menyaring (penghambatan) gangguan-gangguan dari luar.
ii) Sebagai kopling, kapasitor sebagai kopling (
penghubung ) amplifier tingkat rendah ketingkat yang lebih tinggi.
iii) Pada lampu neon, fungsi kapasitor untuk
penghemat daya listrik
iv) Dalam rangkaian antena, fungsi kapasitor
sebagai pembangkit frekuensi
Cara Kerja Kapasitor
Kapasitor bekerja
dalam suatu rangkaian elektronika dengan cara mengalirkan elektron menuju ke
kapasitor. Setelah kapasitor sudah dipenuhi dengan elektron, tegangan akan
mengalami perubahan. Lalu, elektron yang tadinya ada dalam kapasitor akan
keluar dan mengalir menuju rangkaian atau komponen yang membutuhkannya.
Jenis-Jenis Kapasitor
(1)
Kapasitor
Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai
kapasitas yang tetap. Pada umumnya kapasitor yang terbuat dari bahan mika,
gelas, dan film nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1µF). Satuan kapasitor
adalah Farad, dimana 1 farad = 103 mF = 106µF = 109 nF =1012 pF. Untuk
mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat
dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3
angka. Angka pertama dan kedua menunjukkan angka atau nilai, angka ketiga
menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan ialah
pikofarad (pF).
(2)
Kapasitor tidak tetap
(a)
Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan
cara memutar porosnya dengan obeng.
(b)
Variabel Capasitor (Varco)
Jenis kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah
dengan memutar poros yang tersedia. Bentuk menyerupai potensiometer.
4. Gambar rangkaian.[kembali]
5. Prinsip kerja. [kembali]
Alat
ini akan menggunakan tegangan supply listrik dari pln. Supply ini memanfaatkan
adapter untuk suply mikrokontroler dan motor pump. Ultra sonik akan mendeteksi
jarak antara minyak dengan ultrasonik. Maka pada saat mendeteksi minyak dalam
jarak kurang dari 6 cm maka akan menampilkan minyak berlebih dan ldr dan mq7
tidak dapat mendeteksi kekeruhan dan kadar co dari minyak setelah filter. Pada
saat minyak jaraknya lebih dari 6 cm. Maka minyak jelantah akan mulai masuk ke
alat filter dan filter akan menetralkan kadar co dan kekeruhan minyak jelantah.
Pada saat minyak sudah di filter maka ldr dam mq7 mulai melakukan pengecekan
standar minyak mutu.
Jika
minyak tidak baik atau kotor maka lcd akan menampilkan tulisan minyak jelek dan
motor pump dalam keadaan aktif dan mengangkat minyak tersebut kembali ke fase
filtrasi. Pada saat minyak itu sudah difiltrasi maka mq7 dam ldr mulai
mendeteksi mutu dari minyak. Dan jika sudah memenuhi standar maka minyak
tersebut akan di deteksi minyak baik dan di tulis pada layar monitor lcd. Maka
minyak tersebut dapat dikonsumsi dengan baik. Sehingga output dari alat ini
yaitu lcd yang akan menampilkan minyak berlebih, minyak bagus dan minyak jelek,
motor pump yang akan memompa minyak keatas.
6. Video simulasi [kembali]
7.
File download
[kembali]
-->file html<<klik disini>>
-->file rangkaian<<klik disini>>
-->file video simulasi<<klik disini>>
-->Data Sheet Resistor<<klik disini>>
-->Data Sheet Relay<<klik disini>>
-->Data Sheet Sensor Gas<<klik disini>>
-->Data Sheet Sensor LDR <<klik disini>>
-->Data Sheet dioda<<klik disini>>
-->Data Sheet transistor<<klik disini>>
-->Data Sheet motor <<klik disini>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar